Laki-laki
dan perempuan selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas, khususnya pada
masalah perbedaan diantara mereka. Masyarakat pada umumnya mengasumsikan perbedaan
laki-laki dan perempuan hanya dari segi fisik serta status dan perannya
masing-masing. Namun, pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki banyak
perbedaan yang lebih kompleks. Beberapa ilmuwan pun telah memberikan banyak
hasil penelitian dan eksperimen mereka menyangkut perbedaan jenis kelamin ini. Berkaitan
dengan hal tersebut, Wade & Tavris menuliskan perbedaan laki-laki dan
perempuan dalam hal psikologis dan anatomis masing-masing.
Menurut
para ahli sosiobiologi dalam Wade & Tavris (2007), dalam hal pasangan hidup,
perempuan pada umumnya lebih selektif dalam memilih pasangan untuk menghasilkan
gen terbaik, sebab mereka hanya mampu mengandung dan melahirkan keturunan dalam
jumlah yang terbatas. Hal ini membuat para perempuan selalu bersikap waspada
dan lebih menghargai komitmen dalam menentukan pilihan pasangan hidupnya.
Berbeda dengan perempuan, lelaki cenderung tidak bersifat pemilih, biasanya
mereka selalu berusaha untuk menyebarkan spermanya dan membuahi perempuan
sebanyak mungkin untuk memperbanyak gen keturunan mereka.
Dari
segi strategi seksual, laki-laki menginginkan seks lebih sering daripada pihak
perempuan, dan selalu mencoba untuk mencari sesuatu yang baru dalam kehidupan
seks mereka, sehingga laki-laki lebih cepat dalam berhubungan seks dengan orang
yang tidak dikenalnya serta cenderung untuk mengganti-ganti pasangan seksual
mereka sesering mungkin. Sedangkan perempuan biasanya bersifat setia pada satu
pasangan dan lebih mementingkan stabilitas serta rasa aman.
Perbadaan
antara laki-laki dan perempuan juga tampak dalam hal agresivitas. laki-laki
cenderung jauh lebih agresif dibanding perempuan. Dimana tingkat kecemburuan dan
sifat posesif lelaki lebih tinggi. Sebagai contoh saat pasangan mereka dianggap
berselingkuh dengan laki-laki lain, ia tidak bisa yakin apakah anak-anak yang dilahirkan
nantinya merupakan keturunan mereka. Laki-laki pun lebih sering menggunakan
kekerasan fisik dalam menyelesaikan masalah dibandingkan kaum perempuan, sebab
sifat dasar laki-laki memang jauh lebih keras dibandingkan dengan perempuan
yang cenderung bersifat lemah dan lembut.
Dalam
sebuah penelitian otak, para peneliti juga menemukan beberapa perbedaan
struktur otak laki-laki dan perempuan, dimana terdapat sebuah bagian korteks
frontal perempuan yang lebih besar daripada laki-laki, perempuan pun memiliki
lebih banyak lipatan kortikal di lobus frontal dan lobus parietal.
Penelitian
lanjutan mengenai otak ini pun menemukan perbedaan antara laki-laki dan
perempuan menyangkut lateralisasi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
berkaitan dengan bahasa. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perempuan
cenderung melibatkan dua hemisfer dari otak dalam menyelesaikan tugas,
khususnya yang melibatkan bahasa, sedangkan laki-laki lebih banyak melibatkan
salah satu sisi otak saja. Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki 11
persen lebih banyak sel di area korteks yang berkaitan dengan pemrosesan
informasi auditif dibandingkan dengan laki-laki, ini membuat kaum perempuan
memiliki kemampuan verbal yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum laki-laki.
Dari
beberapa penjabaran di atas, dapat diketahui bahwa perbedaan laki-laki dan
perempuan tidak hanya dari segi fisik serta status dan perannya masing-masing
dalam bermasyarakat. Namun terdapat pula perbedaan yang lebih kompleks diantara
mereka dalam hal pemilihan pasangan hidup, strategi seksual, tingkat agresivitas,
struktur otak, dan bahkan menyangkut lateralisasi dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang berkaitan dengan bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar