Kamis, 27 Desember 2012

Dapatkah Meditasi Mengurangi Ketergantungan Obat?


Manusia seringkali diperhadapkan dengan berbagai macam masalah dalam menjalani kehidupannya, hal ini kadang membuat sebagian dari mereka merasa stress dan frustasi. Masalah ini membuat manusia merasa perlu untuk sejenak melepaskan diri dari beban yang mereka hadapi dengan tujuan mengubah suasana hati dan pikiran mereka menjadi lebih tenang. Terdapat berbagai cara bagi manusia untuk mencapai suasana alam bawah sadar mereka yang tenang salah satunya dengan melakukan meditasi. Namun seiring berjalannya waktu, terjadi kekacauan sosial, dimana manusia mulai mencari cara singkat menghasilkan perubahan kesadaran dan ketenangan pikiran, terutama melalui penggunaan obat-obatan psikoadiktif. Dalam hal ini Wade dan Tavris membahas pengertian dan tujuan sebenarnya dari meditasi dan obat-obatan psikoadiktif serta mengidentifikasi hubungan di antara keduanya.
Buku karya Wade dan Tavris 2007 menyatakan bahwa terdapat budaya yang menganjurkan seseorang melakukan meditasi sebagai cara untuk menenangkan pikiran dan mendapatkan pencerahan spiritual. Meditasi itu sendiri merupakan kegiatan berdiam diri sambil memasuki alam bawah sadar, ini ditujukan untuk melepaskan diri dari alam kesadaran kita, mencapai euforia, serta memperoleh semangat baru. Dari usaha manusia mencapai ketenangan ini tercermin bahwa manusia membutuhkan waktu khusus untuk dirinya sendiri dan kesadarannya sama dengan kebutuhan mereka terhadap makan dan minum.
Di sisi lain, sebagian manusia mencari cara pengalihan kesadaran melalui obat-obatan psikoaktif. Obat-obatan psikoaktif adalah senyawa yang dapat mengubah persepsi, suasana hati, pikiran, ingatan, atau perilaku dengan cara mempengaruhi zat-zat biokimia dalam tubuh (Carol Wade and Carol Travis: Psychology). Obat-obatan psikoaktif dibagi ke dalam empat jenis, yaitu stimulan, depresan, opiat, dan obat-obatan psychedelic. Obat-obatan stimulant membuat pemakainya merasakan perasaan senang, percaya diri dan euphoria. Yang termasuk dalam kategori obat jenis ini adalah nikotin, kafein, kokain, amfetamin, dan hidroklorida metamfetamin. Obat-obatan depresan membuat pemakainya merasa tenang atau mengantuk,  meredakan kecemasan, meredakan rasa bersalah, dan meredakan rasa malu. Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah alkohol, obat penenang, barbiturate, dan sebagian zat kimia umum yang dihirup oleh beberapa orang. Obat-obatan opiat menimbulkan efek yang sama dengan obat-obatan stimulan namun opiat berfungsi meredakan rasa sakit. Yang termasuk kategori obat jenis ini adalah opium, morfin, heroin, dan methadone. Obat-obatan psychedelic mengganggu pikiran yang normal seperti halusinasi. Obat yang termasuk dalam jenis ini adalah mescaline dan psilocybin. Penggunaan obat-obatan psikoaktif yang walaupun berbeda jenis dan kegunaannya, namun tertuju pada satu tujuan yaitu untuk merubah kesadaran. Seolah mengatasi masalah yang terjadi dalam pikiran dan jiwa, namun justru membuat kesehatan jiwa dan raga terancam. Karena mengonsumsi obat-obatan psikoaktif secara rutin dapat membuat ketergantungan. Ketergantungan ini berupa ketergantungan psikologis dan fisiologis. Ketergantungan psikologis maksudnya adalah ketika seseorang yang telah terbiasa mengonsumsi obat-obatan psikoadiktif dalam jumlah besar berhenti mengonsumsi obat-obatan ini, maka mereka akan mengalami withdrawal atau akrab disebut dengan sakau. Sedangkan ketergantungan fisiologis dapat menyebabkan efek toleransi, dimana seiring dengan berjalannya waktu, semakin besar jumlah obat yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang sama, hal ini dapat menyebabkan gangguan sel-sel syaraf pada otak juga dapat menyebabkan kematian.
Alasan seseorang menggunakan obat-obatan psikoaktif, yaitu untuk mengatasi kecemasan, mendapatkan ketenangan, bahkan untuk meningkatkan stamina merupakan alasan dan tujuan yang sama yang melatarbelakangi seseorang melakukan meditasi. Jika hal tersebut demikian, maka dapat kita identifikasikan bahwa meditasi dapat menjadi terapi yang ampuh mengatasi ketergantungan obat-obatan. Seseorang bisa mendapatkan ketenangan jiwa, merasa bersemangat, dan bahkan terhindar dari stress dengan cara yang tidak merugikan diri sendiri, seperti mengonsumsi obat-obatan psikoaktif, melalui meditasi. Orang-orang yang ketergantungan obat-obatan dapat sadar diketidaksadarannya melalui meditasi. Dengan meditasi, seseorang dapat mencapai titik spiritual tertinggi.
Dari penjelasan tentang meditasi dan obat psikoadiktif dinyatakan bahwa kegiatan meditasi dan penggunaan obat-obatan psikoadiktif pada dasarnya memiliki alasan yang sama, yaitu untuk mengubah kesadaran, mengatasi kecemasan, memperoleh ketenangan, serta untuk memperoleh stamina dan semangat baru. Berdasarkan tujuan yang sama tersebut dapat disimpulkan bahwa meditasi dapat berperan dalam mengurangi masalah ketergantungan obat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar